DTS (Digital Talent Scholarship) merupakan sebuah program milik KOMINFO
(Kementrian Komunikasi dan Informatika) untuk pelatihan pengembangan kompetensi yang telah
diberikan kepada talenta digital Indonesia sejak tahun 2018. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan dan daya saing, produktivitas, profesionalisme SDM bidang teknologi
informasi dan komunikasi bagi Angkatan kerja muda Indonesia, masyarakat umum, dan aparatur
sipil negara.
DTS FGA (Digital Talent Scholarship Fresh Graduate Academy) merupakan salah satu
cabang program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi di bidang TIK yang bertujuan untuk
mempersiapkan para lulusan yang belum atau tidak sedang bekerja agar memiliki kompetensi
profesional, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era revolusi industri
4.0 agar dapat bersaing baik di industri dalam maupun luar negeri.
Tim media informatika melakukan wawancara secara online pada Rabu 07 Desember 2022
dengan bapak Royan Habibie Sukarna selaku ketua DTS FGA 2022, beliau menjelaskan bahwa
persyaratan dasar mengikuti kegiatan ini yaitu merupakan mahasiswa semester akhir di seluruh
perguruan tinggi Indonesia, dan yang telah lulus atau yang telah lulus tetapi belum bekerja dengan
batas umur maksimal 27 tahun, “Nah FGA ini sasarannya itu untuk para mahasiswa semester akhir
jadi sasarannya untuk kampus mahasiswa semester akhir dan yang baru lulus atau yang sudah lulus
tapi belum bekerja dengan batas umur 27 tahun. FGA ini Fresh Graduate Academy, jadi akademi
khusus untuk fresh graduate.” tutur beliau. Dosen dari berbagai latar belakang diseluruh perguruan
tinggi di Indonesia dapat berpartisipasi menjadi pemateri dalam kegiatan ini dengan syarat telah
lulus mengikuti TFT (Training for Trainer). TFT sendiri berfungsi sebagai wadah pelatihan bagi
pemateri dalam menyampaikan materi dan memberikan tugas serta menyelaraskan persepsi agar
materi yang diberikan diseluruh perguruan tinggi di Indonesia selaras dan tidak ada perbedaan.
Tahun 2019 merupakan tahun pertama dimana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
bermitra dengan KOMINFO untuk menjalankan kegiatan DTS FGA. Pada tahun 2020 peserta
kegiatan ini mencapai 60 orang dan di tahun 2021 meningkat sebanyak dua kali lipat menjadi 120
orang. Pada tahun 2019 kegiatan ini diselenggarakan secara offline, sedangkan dua tahun
selanjutnya dilaksanakan secara online karena adanya pandemi covid 19. Masa pelatihan kegiatan
ini rata-rata 30 hari dan bisa lebih panjang ataupun lebih pendek tergantung tema pelatihan yang
diambil karena setiap materi memiliki kurikulumnya masing-masing. Waktu pelatihannya
mengikuti jadwal pemateri masing-masing sedangkan aktivitas pelatihannya dapat berupa belajar
mandiri, live session, hands on lab/praktik, grub kelas (telegram), ujian akhir/project, dan program
pelatihan lanjutan. Lamanya durasi pelatihan yaitu dua sampai tiga jam pelajaran dimana satu jam
pelajaran berdurasi 45 menit.
Kegiatan ini tidak dipungut biaya sepeserpun. Selain dapat meningkatkan soft skill
program ini menyediakan serifikasi standar internasional yang diberikan secara gratis untuk
peserta yang telah terpilih menerima sertifikasi oleh DTS KOMINFO. Manfaat dari sertifikasi ini
dapat memiliki kesempatan lebih besar untuk diterima kerja, dapat menunjang karir di dunia
profesional baik dalam dan luar negeri, dan masih banyak lagi. “…Jadi kalo misalkan kita punya
(sertifkat) begitu akan terjun ke dunia kerja disamping bekal pengetahuan, keilmuan, dan skill.
Nah ini (sertifikat) dapat membuktikan kemampuan kita tersebut yang dapat meningkatkan nilai
jual dipasaran.” ucap beliau.
Harapan besar beliau agar informasi tentang kegiatan ini dapat menjangkau lebih banyak
mahasiswa diseluruh Indonesia dan memberikan pemahaman terhadap mahasiswa yang masih
beranggapan bahwa kegiatan ini akan sulit diikuti karena perbedaan latar belakang yang tidak ada
hubungannya dengan teknologi atau jurusan informatika itu sendiri. “Harapan saya sih satu yaitu
kegiatan ini bisa tersebar luas informasinya, jadi banyak peserta yang mau ikut. Karena pada saat
saya terjun langsung untuk mensosialisasikan kegiatan ini, agak aneh. Kegiatan ini tidak terbatas
pada satu bidang keilmuan tertentu, misalkan hanya bisa diikuti oleh orang informatika, saya
takutnya pola pikir mereka itu kegiatan yang nantinya diikuti terlalu berat untuk mereka karena
backgroundnya bukan orang informatika. Selama memenuhi persyaratan, mau backgroundnya apa,
dari kampus mana, dia berhak mengikuti kegiatan ini, apalagi program ini bagus untuk
meningkatkan kompetensi. Harapan saya pesertanya semakin bertambah, kalau bukan orang IT
banyak yang gaikut saya rasa masih kurang pemahaman aja sih” ucap beliau.
Pesan ketua DTS FGA Universitas Sultan Ageng Tirtayasa kepada para pembaca agar
memanfaatkan kesempatan baik yang datang dan niatkan mencari ilmu semata-mata untuk
beribadah. “Pesan saya kepada para pembaca manfaatkan kesempatan yang ada selagi kesempatan
itu sangat baik jangan melewatkan sedikitpun kesempatan yang ada didepan mata kita. Niatkan
untuk mengikuti kegiatan ini semata-mata untuk beribadah, karena kita mencari ilmu pun juga
salah satu ibadah, jadi tujuannya agar kita tidak merasa berat pada saat mengikuti kegiatan
pelatihan jadi bawa enjoy aja. Jangan lewatkan kesempatan ambil kesempatan itu kerjakan dengan
sungguh-sungguh, niatkan untuk beribadah bawa enjoy insyaallah pasti bakal tercapai apa yang
kita inginkan“ jelas beliau.